MERENUNGKAN NIKMAT ALLAH Part. 1
Kita sering mendapati manusia saling memuji bila salah seorang diantara mereka memberi bantuan kepada yang lain walaupun sangat kecil. Akan tetapi kebanyakan dari mereka tidak memuji Allah atas nikmat yang telah dianugerahkan kepada mereka, meskipun nikmat itu sangat besar. Dalam hal ini manusia tidak menyadari bahwa Allah telah memberikan nikmat kecil itu lewat manusia yang lain. Harusnya manusia bila diberi kenikmatan, sebaiknya manusia bersyukur dan memuji Allah bukan memuji manusia yang memberikan nikmat itu.
Allah berfirman:
"Dan apa saja nikmat yang ada padamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka kepada-Nya lah kamu meminta pertolongan. Kemudian apabila Dia telah menghilangkan kemudharatan itu daripada kamu, tiba-tiba sebagian dari kamu mempersekutukan Tuhannya dengan (yang lain). Biarlah mereka mngingkari nikmat yang telah kami berikan kepada mereka; maka bersenang-senanglah kamu, kelak kamu akan mengetahui (akibatnya). [An-Nahl: 53-55]
"Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu dapat menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu sangat dzalim dan sangat mengingkari nikmat." [Ibrahim: 34]
Karenanya Al-Qur'anul Karim selalu menyeru kita agar memikirkan dan mengenali nikmat-nikmat Allah yang tidak terhingga, menghargainya dengan sebenar-benar penghargaan, mengakui karunia Allah atas diri kita, dan menunaikan kewajiban untuk memuji dan mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah kepada kita. Mari kita mulai dari nikmat yang terbesar dan teragung, yaitu nikmat Islam. Allah Azza Wajalla berfirman,
"Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu.: [Al-Ma'idah: 3]
"Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam" [Ali Imran: 19]
"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." [Ali Imran: 85]
Dengan agama inilah kebahagiaan, ketenangan, ketentraman dan kedamaian di dunia dan keberuntungan serta keselamatan di akhirat tercapai; tanpa agama tersebut maka akan muncul kesengsaraan, kesia-siaan dan perpecahan di dunia serta kerugian, siksa dan terhalang dari keridhaan dan kenikmatan di akhirat. Banyak nikmat-nikmat yang telah Allah berikan kepada kita, namun kadang kita tidak menyadari nikmat yang Allah berikan tanpa sepengetahuan kita. Allah Maha Adil saat memberikan karunia nikmat kepada kita.
Tidak ada alasan Allah memberikan nikmat-nikmat tersebut kepada kaumnya yang selalu memenuhi kewajiban yang Allah berikan, menunaikan ibadah secara intens dan juga menjauhi larangan-larangan yang telah Allah cantumkan di dalam Al-Qur'an. Janganlah kita berhenti berharap kepada Allah, karena Allah selalu memperhatikan ummatnya yang selalu memuji diri-Nya, mengingat diri-Nya saat mengerjakan sesuatu yang berlandaskan nama Allah dan juga percaya bahwa kita hanya bisa memohon segala sesuatu hanya kepada Allah Azza Wajalla.
Bila kita sering berdo'a kepada Allah Azza Wajalla, jangan pernah ragu kalau do'a kita belum dikabulkan Allah Ta'ala karena Allah akan mengabulkan do'a kita pada waktu yang tepat. Allah Ta'ala tahu manusia mana yang selalu beristiqamah dalam kehidupannya kepada Allah Azza Wajalla. Karena hal tersebut, Allah membuat insan tersebut spesial dan memberikan insan tersebut tempat yang pantas di akhirat kelak.
Wallahu 'alam bisshawab.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Rezka Taufiq Martin (KDM XI)
(Bila Ada kesalahan mohon dibenarkan)
(Bila Ada kesalahan mohon dibenarkan)
Afwan akh.. jangan menyingkat pujian kepada Allah dgn "SWT" itu termasuk adab kita kpd Allah, tulis secara sempurna atau tidak sama sekali. Baarakallaahufiik
BalasHapusSyukron Akhi atas pemberitahuannya, saya terima dengan baik pelajarannya.
Hapus